Jumat, 14 November 2008

Hidup yang bahagia

Salam sejahtera buat semua pembaca & pemerhati blog ini.

Semua manusia menginginkan kebahagiaan dalam sepanjang hidupnya. Dari lahir sampai akhirnya menghadap Sang Khalik, semua manusia pasti ingin hidup senang (baca: bahagia).
Menurut saya yang namanya bahagia atau susah adalah karena tidak bisa mengubah persepsi terhadap terminologi kata tersebut. Contohnya: bagi saya kehilangan uang Rp. 10.000,- menimbulkan kerugian(habis gimana uang tinggal segitu kok malah hilang), tapi buat orang kaya no 1 di Indonesia belum menimbulkan kerugian ( mungkin malah kehilangan uang sebegitu tidak dianggap/tidak diperhitungkan).
Bagi sebagian orang yang namanya refreshing adalah paling tidak jalan-jalan (sehingga menjadikan jalan-jalan merupakan suatu kebutuhan hidup), bagi saya kalau mau refreshing cukup tidur nyenyak saja atau mendengarkan musik instrumental yang lembut( maklum cari yang ngiiiiiiirrrrriiiiiitttt, kalau harus jalan-jalan duit ga ada).
Bagi sebagian orang memiliki mobil merupakan suatu keharusan , bagi saya naik angkot sudah cukup bisa membawa saya kemana-mana(kalau punya mobil ongkos perawatannya jutaan-ga ada duit).
Bagi sebagian orang tinggal di rumah mewah yang besar adalah keharusan, bagi saya hidup ngontrak sudah cukup(yaaaa maklum kontraktor-2 tahun kontrak sana, 2 tahun kontrak sini, oooh iya saya punya pengalaman ngurus sertifikat dari tahun 2006 sampai sekarang ga kelar2, belumlagi kalau tiba2 ada bencana alam, gempa bumi misalnya.... kan hilang juga rumahnya).
Bagi sebagian orang kehidupan adalah setumpukan masalah, bagi saya kehidupan adalah bagaimana mensyukuri masalah yang setumpuk ini.
Bagi saya masalah atau bukan masalah, bahagia atau susah, sehat atau sakit adalah sesuatu yang biasa saja, yang tidak perlu dirisaukan. Kuncinya adalah Sang Khalik, Sang Pencipta yang harus kita dekati, sehingga kita merasa bahagia terus menerus, sehat terus, tidak pernah mempunyai masalah hidup.
Akhirnya semua berpulang kepada saya, walaupun saya bisa(-bisanya) menulis seperti ini bukan berarti saya orang istimewa, saya adalah orang biasa.
Saya adalah saya, saya bukan anda. Semua manusia punya kelebihan dan kelemahan, semua manusia bisa menyadari keadaannya, walau kadang harus menangis darah / bercucuran peluh semuanya tinggal memositifkan keadaan yang belum tentu selalu positif.
TERIMA KASIH.

Tidak ada komentar: